Tuesday, April 17, 2012

Hysteria!

Beberapa hari yang lalu. Waktu aku lagi iseng pinjem laptop temen, aku ketik "www.google.com " di browsernya.
Begitu halaman google udah kebuka, aku bingung mau tanya apa di om google. Dan. Entah kenapa, jari-jariku pun ikut iseng ngetik nama kamu.

Jawaban om google ya seperti biasa, facebook dan twitter kamu yang keluar. Twitter kamu yang sampe sekarang twEetnya tetap 17999 dan facebook kamu yang udah tak terjamah sama kamu sendiri.
Aku tau, pasti itu jawabannya. Om google pasti cuma bisa jawab itu.

Tapi, dengan iseng lagi, aku tetep buka halaman-halaman berikutnya atas jawaban om google.
Dan!!! Aku dapet suatu website yang mencantumkan nama kamuuuu!!
Aku klik, ternyata itu website kemahasiswaan kampus kamu waktu kamu ospek. Kamu kelompok 9.
Beruntungnya aku, disitu tertera nama, ukuran baju dan nomer telepon. IYA, NOMER TELEPON KAMUU!

Aku deg-degan ngeliatnya. Tanganku langsung dingin. Gak tau ekspresi apa yang keluar dari wajahku, temen disampingku, yang tau cerita kamu, langsung semangat nyuru aku catet nomor kamu. Dia yang keliatan seneng banget, sementara aku yang seharusnya lebih seneng dari temen aku itu malah.. gak tau, unsaid feeling!

Untuk ngambil kertas dan pulpen aja aku kehilangan koordinasi. Blank. Aku deg-degaan!!
Temen aku itu nyuru aku buat telepon kamu, langsung, saat itu juga.
Tapi aku gak mau. Entah kenapa aku takut. Aku takut kalo kamu udah lupa sama aku, aku takut kalo yang angkat ternyata bukan kamu, aku takut untuk bilang "halo" ke kamu.
Aku takut..

sampe temen aku gregetan, akhirnya dia yang sms kamu. Tapi gak ke kirim. Akhirnya dia coba buat telepon kamu, dan saat aku liat mata temenku itu..
Aku tau apa yang dia denger ditelepon itu. Memang bukan kamu yang angkat, kata temenku yang denger, itu cuma suara cewek yang bilang kalo nomor kamu ini udah gak aktif lagi.


Heem.. Kamu pernah naik hysteria? Pertama-tama, wahana itu naikin kamu dengan amat tinggi, lalu jatuh. Dia menjatuhkanmu. Kamu bahkan belum sempat menikmati pemandangan diatas puncak wahana hsyteria itu.

Itu aku. Aku rasa, aku baru saja naik hysteria :")
This entry was posted in

Wednesday, April 11, 2012

Buat Ayah

Selamat pagi, ayah. Kalau kau ada disini, aku yakin ayah sedang minum kopi sambil membaca koran di teras rumah. Atau mungkin, ayah baru pulang mengantarkanku kuliah.
Itu kalau ayah disini.. Lalu sedang apa ayah disana?

Sekarang pukul 8, saat aku menulis ini. Entah ini sebuah surat atau curahan hati sembari mengisi kekosongan diperjalanan ke kampus. Awalnya aku berpikir bahwa ini sebuah surat, tapi aku sangsi ayah akan membacanya.

Ayah, pagi ini matahari telat bersinar. aku melihat ke langit jam 7 pagi tadi, tapi tampaknya matahari masih enggan untuk menampakkan dirinya. Kira-kira, dia kenapa ya yah?
Apa tempatmu sekarang dekat dengan matahari? Hehehe.. Maaf kalau pertanyaanku ini bodoh. Aku hanya..
Aku bingung. Aku tak tau sekarang ayah ada dimana. Dan aku juga bingung ingin bercerita apa padamu. Terlalu banyak cerita yang tak tersampaikan. Mungkin kalau ayah mau menemuiku, kita bisa berbincang. Mungkin..

Kalau suatu saat nanti kita bertemu, apa yang ingin kau tanyakan padaku, yah? Apakah ayah akan marah padaku? Atau memelukku? Apakah sekarang aku sudah tumbuh sesuai harapanmu, yah?

Aku gak nakal kok, yah.. Aku kuliah, aku ikut organisasi BEM dikampus, aku juga ikut UKM fotografi. Ayah, kau tau tidak? Di semester 4 ini, untuk beberapa mata kuliah, nilai UTSku adalah nilai yang tertinggi dikelas. Hehe.. Ayah pasti bangga padaku. IPK ku juga lumayan. Ayah pasti senang kan yah mendengarnya? Soalnya aku melakukan ini semua untukmu, yah.. Kalau menurut ayah ini masih belum cukup, aku akan mencoba lebih baik lagi yah. Aku janji.
Walau akhir-akhir ini aku merasa lelah. Tugasku banyak, yah. Aku pernah menangis di suatu malam karena tugas-tugas kuliahku ini. Hehehe.. Aku cengeng ya yah? Tapi tenang saja. Ayah tidak perlu repot-repot lagi datang ke kamarku, menghiburku, menyemangatiku, lalu menemaniku mengerjakannya hingga larut malam seperti dulu. Aku tau kok sekarang ayah sibuk.


Oia yah, aku punya teman sekelas yang rumahnya dekat dengan rumah kita. Jadi kita selalu pulang bareng. semalam saat perjalanan pulang, temanku bercerita tentang ayahnya. Dia cerita tentang ayahnya yang rela mengantarkan ia untuk print tugas malam-malam. Aku yakin ayah juga akan melakukan hal yang sama kalau ayah ada disini.

Setiap pulang malam, diperjalanan pasti ayahnya menelpon untuk menanyakan keberadaannya dimana. dan disaat itu juga, aku merindukanmu, yah..

Eh yah, aku udah mau sampe kampus. Huaaa.. Aku telat nih yah. Pagi ini ceritanya sampai disini dulu ya yah. Aku juga malu nangis terus di bis ini. Mungkin orang disebelahku mengira aku sedang patah hati kali ya yah.. Hehehe..

Ayah bisa liat wajahku? Aku gak bawa kaca. Mataku terlihat sembab gak ya?
Heem.. Aku terlalu berharap banyak ya yah. Mana mungkin ayah melihatku sekarang. Ayah kan sibuk jadi malaikatnya tuhan. Hem..
Yaudah yah, semoga ayah baca ini. Aku akan taro surat ini di selipan buku di meja belajarku. Ayah bisa mengambilnya sewaktu-waktu ayah sempat masuk ke kamarku.

Good morning, my missing sunshine.
This entry was posted in