Selamat pagi. Selamat hari tahun batu
imlek dan
selamat berliburan bagi kita semua.
Hari ini saya terbangun di pagi hari
dan merasa.. ah, nothing to do. Iseng-iseng, saya buka blog ini dan waw
ternyata sayang sekali yah.. semakin tidak terurus. Banyak post-post galau
(dulu) yang akhirnya saya masukkan ke draft, bukan untuk konsumsi umum lagi. Wahahahaha…
Pagi ini, saya putuskan untuk kembali
menulis. Dan tulisan pagi ini, idenya datang dari sebuah perasaan. Bukan galau
lagi, kok. Hehehe.. perasaan senang dan puas akan sebuah pengalaman (yang sudah
saya alami) dan kemudian dibagikan lagi menjadi pengalaman untuk orang lain.
Kebahagian COMBO.
Pernah dengar quotes,
“If you knew what I know about the power of giving, you would not let a single meal pass without sharing it in some way.” -Buddha
Dari kata-kata “berbagi” itulah saya
mencambuk diri saya untuk aktif bergerak melakukan sesuatu.. berbagi sesuatu..
yang saya bisa. Kebetulan yang saya bisa saat ini adalah waktu, pikiran serta
tenaga. Beranjak dari situ, tahun 2013 lalu saya bergabung ke dalam komunitas
sosial peduli anak-anak jalanan, Save Street Child. Selain itu, karena
posisinya dulu masih mahasiswa dan aktif di BEM kampus, saya pun turut aktif
dalam kegiatan-kegiatan sosial di kampus. Beruntungnya saat itu kerjasama
kampus saya, Kalbis Institute dan Kalbe sedang gencar. Beberapa program CSR
Kalbe yang membutuhkan banyak volunteer direkrut dari mahasiswa kalbis, termasuk
saya.
Tanggap bencana banjir, composting,
dan Kampanye PHBS, adalah beberapa
program CSR yang saya ikuti secara aktif. Yang paling berkesan adalah Kampanye
PHBS yang dilakukan secara sustain di SDN Sukaremsi 06 Cikarang Selatan, yang
merupakan ring 1 Kalbe. Ternyata berbagi dengan anak-anak itu seru. Melihat binar-binar
di mata mereka saat saya bercerita, melihat gigi gigi mereka yang tersenyum
lebar saat saya ajak bercanda, merasakan rasa penasaran mereka saat saya
menggantungkan cerita, dan merasakan tubrukan-tubrukan tubuh mereka saat saya
ingin membagikan hadiah kepada mereka. Apalagi saat mengetahui bahwa mereka
merindukan saya.
“Wi, kamu ditanyain tuh sama
anak-anak di SD Sukaresmi 06. Katanya, ‘Kak Wiwi mana, Kak Wiwi manaaa’”
Duh. Saya bahkan tidak pernah
berharap nama saya diingat oleh mereka. Tapi ternyata.. mereka bahkan
merindukan saya! That is what is call HAPPINESS.
Saya merasa hidup saya sangat
beruntung dan banyak diberikan kemudahan oleh Tuhan. Semasa skripsi, saya
mengambil kasus Kampanye PHBS sebagai studi deskriptif. Karena ini kualitatif,
saya membutuhkan segudang data. Dan itu bukanlah masalah yang berarti.. semua
terasa mudah dan mulus, bahkan manager CSR yang menjadi informan saya
mengajarkan saya banyak ilmu tentang CSR. Lebih-lebih dari dosen pembimbing
hehe..
Selesai masa studi, selesai Kampanye
PHBS di Cikarang, saya bekerja di Kampus saya sendiri. Tidak banyak yang
berubah. Yang berubah hanya status. Dulu mahasiswa, sekarang karyawan. Dulu dibayar
dengan beasiswa sekarang dibayar dengan gaji wuekekeke..
Kerjaan pun tidak jauh berbeda saat
dulu menjabat di BEM, make an event and organize it. Semua event sama dan
berputar. Kalbispheration, Kalbis X Fair, Waffle, Seminar-seminar, dan Kalbis
Care Share.
Nah.. Kalbis Care & Share. Untuk kali
kedua, Live In diadakan. Masih terasa betul perjuangan saya dan teman-teman
dulu saat ingin mengadakan acara ini. Susah. Bedeh badhay wizgabay. Bolak balik
presentasi ke rektorat. Tahun ini semua sudah berjalan lancar. Karena dulu
pernah sukses kampanye PHBS di Cikarang, maka saya ingin mengulang kesuksesan
itu.. mengulang kebahagian berbagi bersama panitia.. saya ingin adik-adik kelas
saya ini merasakan apa saya rasakan di acara Live In ini yang kebetulan juga bergandengan
bersama Kalbe mengadakan Pengobatan Gratis untuk 3.000 masyarakat Wonogiri di
Kecamatan Pracimantoro.
![]() |
Ki-Ka: Gatot, Johan, Juju, Isna, Vito, Reno, Alfa, Wiwi, Lukman (additional), Agnes, Demas (additional) |
Saya membentuk satu tim berisi Sembilan
orang. Pemilihan orang-orang tersebut atas dasar pertanyaan “Siapa yang suka
main sama anak-anak?” di grup panitia. Setelah dipilah pilih, terbentuklah tim
PHBS ini. Juju, Agnes, Isna, Reno, Vito, Johan, Alfa dan Gatot. Delapan panitia
Live In yang saya ambil haknya untuk mengikuti Live In itu sendiri. Awalnya, I feel
guilty.. ada satu pengalaman yang mereka lewati, yaitu Live In itu sendiri.
Selama empat hari kami hidup bersama
di sebuah ruangan kotak berdebu, berulat bulu dan ah.. begitulah. Tidur beralaskan
tikar. Tas tas, handuk basah, kotak tissue, semua beralih fungsi menjadi
bantal. Untuk mandipun kami harus bergegas ke Pom Bensin subuh-subuh. Terasa tidak
layak untuk ditempati namun ketidaklayakan itulah yang akhirnya menguatkan dan
menyatukan kami.
![]() |
Tempat peraduan |
Di hari pertama dan kedua, kami
mengadakan PHBS di lokasi pengobatan gratis. Pagi hari di hari pertama, seluruh
rasa bercampur aduk. Senang, semangat, penasaran, deg-degan.. energi positif
muncul. Terlihat dari wajah-wajah sumringah tim kecil ini..
But, this is life.. if it’s easy, it will be nothing. Semua tak seperti yang kita bayangkan di pagi hari. Anak-anak yang
cenderung diam bahkan banyak yang menangis, ibu-ibu posessif dan guru-guru yang
sama posessifnya, hmm.. tidak perlu dijelaskan secara gamblang but that day was
totally chaos!!
Mood kami hancur. Hati lebih lebih. Saya sedih.. tim kecil ini
tidak dapat merasakan apa yang saya rasakan dulu di Cikarang. Lalu kami
melakukan evaluasi, saling berkeluh kesah, saling bersungut-sungut tetapi juga
saling menguatkan. Menguatkan mental akan hari esok yang terjadi..
Again, this is life.. we never know
what will happen next. Alhamdulillah ternyata hari kedua bisa berjalan lebih
lancar, tidak seperti kemarin. Wajah-wajah sumngrinah itu kembali muncul. Semangat
mereka mulai terisi kembali. Berlanjut ke hari ketiga dan keempat, jika di
gambarkan sebuah grafik dari hari pertama sampai keempat, grafiknya meningkat. From
zero to hero, from nay to YAAAAYYYYY!! Ini dia, ini diaaa yang dulu saya
rasakan dan ingin saya bagikan ke tim kecil saya ini.
![]() |
YAY! |
Hingga Live In selesai. Tiba di Jakarta, saya langsung menghempaskan tubuh saya ke tempat tidur yang.. “aaaah… ini baru tempat tidurr!!!”
Lalu saya terbangun oleh bunyi
notifikasi di Hp. Ternyata mereka, grup PHBS yang saling mencurahkan rasa
terimakasih atas pengalaman kemarin. Saya merasa lega.. walaupun saya merampas
satu hak mereka, saya sengaja melewatkan pengalaman Live In mereka, tapi mereka
mendapatkan suatu pengalaman baru yang mungkin tidak akan pernah sama dan
sebanding dengan Live In itu sendiri.
Saya pun begitu, walaupun sudah
pernah merasakan Kampanye PHBS sebelumnya.. tapi pengalaman tidak akan pernah
sama seperti objeknya. Saya juga punya pengalaman baru yang kemudian saya susun
rapi di “buku” saya yang kelak akan saya ceritakan dan bagikan ke generasi
berikutnya.
p.s.
Berbagi adalah sebuah kebahagiaan yang akan meningkat berkali-kali lipat apabila kebahagian itu dibagikan lagi ke orang lain. -DP
Another story of our story:
By Agnes
By Reno
0 comments:
Post a Comment